Sabtu, 11 Juli 2009

Teori Dasar Bushing


Bushing sering dijumpai dalam inspeksi termografi inframerah pada peralatan listrik. Seperti inspeksi pada peralatan lain, maka dasar dasar bushing perlu juga diketahui supaya analisa yang dihasilkan bisa akurat.
Bushing berfungsi untuk melewatkan arus listrik pada tegangan tinggi melalui atau menembus suatu halangan (barrier) yang diketanahkan, halangan ini biasanya bodi mesin listrik yang terbuat dari logam. Contoh bushing yang jelas ada pada terminal transformator atau motor listrik tegangan tinggi. Bushing tertentu mampu bertahan pada tegangan kerja sebesar 52 kv ~ 1000 kv dengan arus 0,8 kA ~ 25 kA, sehingga tidak terjadi short circuit dari fasa ke bodi. Secara garis besar sistem bushing terdiri dari bushing sendiri, konduktor didalamnya dan barrier yang diketanahkan. Pola stressing akibat tegangan listrik pada bushing dapat dilihat pada gambar diatas (courtsey ABB power technologies AB. Component).
Bushing sendiri terdiri dari insulasi internal dan insulasi eksternal. Bahan untuk insulasi internal berkembang seiring kemajuan teknologi material. Pada awalnya insulasi internal ini terbuat dari Resin Bonded Paper (RBP), kemudian terbuat dari OIP (Oil Impregnated Paper, 36~800 kV) yang mendominasi bahan pembuatan insulasi internal. Bahan yang lain berupa RIP (Resin Impregnated Paper, 36~550 kV) yang cukup sulit pembuatannya tetapi handal dan Gas-Gas Insulation yang bersifat ringan tetapi mahal sehingga hanya untuk aplikasi-aplikasi tertentu saja. Insulasi eksternal terbuat dari porselin dan polimer seperti silikon dll. Insulasi ekstenal didesain untuk memberikan rambatan yang panjang pada permukaannya, mampu melindungi bagian yang kering pada saat hujan dan bersifat terbuka sehingga mampu membersihkan diri secara alamiah.

Bushing pada umumnya bebas pemeliharaan, akan tetapi kadangkala perlu dilakukan pengecekan level olinya, pembersihan permukaan insulatornya dan melakukan test kapasitansi dan test tan-delta. Karena adanya kesulitan dalam pemasangan seal pada bushing, pembongkaran bushing bukan cara yang direkomendasikan untuk pemeliharaan. Test kapasitansi bertujuan untuk mengetahui perubahan nilai kapasitansi dibandingkan nilai awalnya. Jika terjadi kenaikan lebih 3% menunjukkan partial breakdown atau ada kegagalan insulasi sebagian, jika nilainya turun drastis ada kemungkinan loss of potential connection atau lepas koneksi dengan penghantar intinya
Test Tan-Delta sangat disarankan dihitung ulang pada temperatur 20 degC. High Tan-Delta menunjukkan perlunya pembersihan yang sungguh-sungguh pada insulator. Kalau dibersihkan masih tinggi maka kemungkinan ada kelembaban, penuaan, hubungan potensial yang buruk, kontaminasi atau partial breakdown pada insulator. Jika test Tan Delta ini menunjukkan :

  1. Kenaikan 0~25% : Data direkam saja, tidak perlu tindakan lebih lanjut
  2. Kenaikan 25~40% : Cek rangkaian pengukurannya, pengaruh dari peralatan eksternal dan kebersihan bushingnya. Jika masih terjadi perbedaan, gasket untuk plug pengisian oli perlu diganti. Data direkam, tidak perlu tindakan lebih lanjut.
  3. Kenaikan 40~75% : Sama seperti nomor dua, tetapi tiap bulan data tan delta diambil.
  4. Kenaikan diatas 75% : Bushing harus diservis.

Comments :

0 komentar to “Teori Dasar Bushing”

Posting Komentar

 

Copyright © 2009 by Termografi untuk Anda